Membangun hunian yang menggunakan pendekatan menyatu dengan alam atau ramah lingkungan telah menciptakan solusi bagi anda yang ingin memiliki rumah sehat. Anda bisa mewujudkan keinginan tersebut dengan menggunakan Jasa Design Rumah Karya Tukang yang sudah di percaya. Jika anda tertarik yuk intip serba serbi terkait bangunan hijau tersebut pada ulasan di bawah ini.
Apa Itu Jasa Design Rumah Bagunan Hijau ?
Apakah anda pernah melihat rumah atau gedung yang bagian permukaannya dilapisi berbagai tumbuhan? Jadi bagi anda yang penasaran gambaran bangunan hijau kurang lebih seperti itu. Secara teorinya dikatakan bangunan hijau bila dalam pembangunan dan desainnya didasarkan prinsip-prinsip ekologis serta konservasi lingkungan.
Pendekatan ini dibuat berdasarkan pada fakta bahwa sekitar 50% sumber daya alam telah habis terpakai untuk kegiatan pembangunan. Sehingga untuk mengembalikan sumber daya alam tersebut mulai diterapkannya prinsip ekologis dan konservasi lingkungan dalam proses pembangunan gedung maupun hunian. Dengan begitu akan memberikan dampak positif yang lebih baik bagi lingkungan.
Tujuan dari Adanya Jasa Design Rumah Bangunan Hijau
Berdasarkan pada riset, dengan adanya bangunan hijau akan memberikan contoh baik bagi generasi selanjutnya, yaitu supaya manusia mampu hidup berdampingan dengan lingkungan secara harmonis. Selain itu, tujuan lainnya adalah menciptakan peluang sebuah desain bangunan yang sehat, ramah lingkungan, serta hemat energi.
Seorang arsitek yang terlibat dalam pembangunan tersebut juga harus mengenalkan sebuah bangunan yang hemat energi lainnya kepada klien. Seperti penggunaan panel surya, menggunakan berbagai bahan ramah lingkungan termasuk batu, kaca, botol plastik untuk aksesoris. Dengan begitu terciptalah bangunan hijau dari Desain Rumah yang nyaman.
Prinsip yang digunakan pada Bangunan Hijau
1. Penyesuaian dengan Iklim
Seorang arsitek yang merancang bangunan hijau harus menyesuaikan juga dengan iklim yang ada di wilayah tersebut. Misalnya di sebagian wilayah Indonesia yang memiliki Iklim Panas, maka konsep rancang bangunan yang di terapkan adalah dengan bagaimana mengatasi udara panas tersebut. Sehingga selain indah hunian juga semakin nyaman untuk ditempati.
2. Konservasi Energi
Prinsip selanjutnya yang harus diterapkan yaitu dengan tujuan untuk meminimalkan kebutuhan bahan bakar dalam mengoperasikan bangunan tersebut. Cara untuk efisiensi energi mulai dapat dikerjakan pada saat proses konstruksi bangunan, pengoperasia bangunan hinga yang terakhir yaitu perobohan bangunan.
Bentuk dari efisiensi energi ini dapat dicontohkan dengan pembersihan serta daur ulang air. Kemudian dalam konstruksinya perlu adanya pemasangan alat penampung air. Kegiatan tersebut dilakukan supaya anda memiliki cadangan air jika terdapat kebutuhan mendadak.
Hal lain yang dapat dilakukan oleh jasa arsitek dalam upaya peningkatan efisiensi energi pada konstruksinya yaitu dengan membuat layout bangunan yang mampu beradaptasi dengan perubahan musim pertama memposisikan dengan cahaya matahari. Pada bagian ini biasanya Desain Rumah akan menggunakan bahan kaca untuk mendapatkan sinar matahari.
3. Meminimalkan Pemakaian Sumber Daya
Suatu bangunan hijau dirancang dengan harapan bisa menyeimbangkan dengan alam sekitar, sehingga dalam proses penerapannya pun semaksimal mungkin untuk mengurangi pemakaian sumber daya. Terutama yang tidak bisa diperbarui. Dengan begitu bangunan hijau bisa benar-benar difungsikan dengan baik.
4. Menggunakan Material Terbarukan
Karena dalam prose pembangunan di harapkan menggunaan sumber daya yang minim, terutama yang tidak bisa diperbarui, maka dengan menggunakan material terbarukan bisa menjadi solusi atas permasalahan tersebut. Biasanya energi terbarukan ini bisa ditemukan dimana saja, serta terbebas dari bahan kimia berbahaya.
Selain itu menggunakan energi terbarukan juga sangat ramah pada lingkungan. Kemudian juga tidak menghasilkan polusi udara, dan pastinya mampu di daur ulang kembali. Sehingga bahan tersebut sangat cocok jika diterapkan pada bangunan hijau yang di gadang-gadang baik untuk lingkungan.
5. Memperhatikan Pemakaian
Semua bangunan baik hotel, rumah, villa, hingga mall pasti akan memperhatikan aspek kenyamanan bagi penghuninya. Sama halnya jika anda menerapkan bangunan hijau ini juga harus tetap memperhatikan keamanan, kenyamanan, serta kesehatan bagi penghuninya. Rancangan bangunan yang di garap oleh Desain Rumah juga harus mempertimbangkan model yang diminta oleh klien.
Selain itu sebuah bangunan hijau juga harus melihat faktor budaya dimana bangunan tersebut didirikan, karena faktor tersebut akan mempengaruhi daya tarik bagi masyarakat luar dalam melihat bangunannya. Selain itu juga harus mempertimbangkan perilaku dari pemakainya. Sehingga sebelum di desin dan di bangun, ada kalanya diskusi antara arsitek dengan kliennya.
6. Memperhatikan Lahan
Sama seperti dengan konstruksi lainnya, bahwa bangunan hijau ini juga harus dirancang serta dibangun berdasarkan potensi dari lahan tempat tersebut didirikan. Bangunan hijau juga memerlukan pendekatan holistik pada setiap prinsip yang ada. Dengan begitu hunian yang didirikan bisa sukses hingga rampung.
Pada bagian lain disekitarnya, diharapkan arsitek mampu membangun kembali bangunan hijau yang sama guna memberikan efek pelestarian lingkungan alam yang maksimal. Oksigen yang dihasilkan juga akan jauh lebih banyak jika menerapkan konsep bangunan hijau secara berdekatan.
Tersedianya berbagai taman di bagian atap, roof top, penampungan tanah, serta penanaman bangunan hijau di sekitarnya juga sangat dianjurkan. Supaya proses pengembalian alam yang asri di kawasan rumah atau gedung bisa kembali lagi seperti semula.
7. Memperhatikan Kualitas Lingkungan Ruangan
Desain yang dilakukan oleh Desain Rumah, terutama di dalam ruangan harus tetap diperhatikan dalam proses berdirinya lingkungan hijau. Hal itu dilakukan karena dapat memberikan pengaruh kenyamanan pada pengguna di dalam ruangan. Bentuk penilaian kenyamanan sebuah ruangan tersebut seperti adanya ventilasi, pengendali suhu, serta penggunaan bahan yang tidak beracun.
Daur Hidup Bangunan
Dalam kaitannya merancang bangunan hijau, maka arsitek perlu untuk memperhatikan daur hidup yang dimiliki sebuah bangunan. Daur hidup tersebut berguna untuk efisiensi dalam penggunaan energi dan sumber daya, kenyamanan bagi setiap penghuninya, serta berbagai limbah yang dihasilkan setiap harinya harus diolah seperti apa.
Proses daur hidup bangunan ini memerlukan berbagai tahapan. Tahap pertama dimulai dari perencanaan serta perancangan bangunan. Prose ini meliputi pemilihan tempat, perencanaan dan perancangan, serta pemilihan bahan bangunan. Setelah tahap tersebut selesai maka dilanjutkan pada proses pembangunan, yang membahas seputar pengolahan polusi yang dihasilkan.
Pada tahap pemakaian lebih difokuskan pada kenyamanan oleh pemakai, kesehatan, hingga konservasi lingkungan yang diterapkan oleh jasa. Apakah sudah sesuai atau belum, lalu berbagai limbah yang dihasilkan juga akan diolah oleh para ahli dan Jasa Design Rumah. Terakhir untuk tahap pembongkaran disini perlu memperhatikan pemanfaatan kembali bahan bangunan.
Itu tadi beberapa informasi mengenai bangunan hijau yang bisa diterapkan pada hunian anda. untuk membuat bangunan dengan konsep tersebut perlu bantuan berbagai ahli, mulai dari ahli ekologi, arsitek, kuli bangunan dan masih banyak yang lainnya. Sehingga disarankan jika ingin membangun rumah dengan konsep seperti diatas perlu diskusi terlebih dahulu dengan beberapa ahli.