Rasa lembut keju camembert mungkin bisa dikalahkan oleh beberapa keju lainnya, tetapi keju ini juga memiliki aroma yang kuat yang dapat menyaingi keju biru yang mengingatkan akan keberadaannya di dalam lemari es Anda. Tak heran banyak yang ingin tahu di mana artisan camembert cheese supplier berada termasuk di Indonesia.
Selain itu, tidak seperti banyak keju lainnya, karena dibiarkan lebih lama, bagian dalamnya mulai menjadi lebih lengket. Di sini kita melihat beberapa kandungan bahan keju camembert dan mencoba mengungkap alasan di balik karakteristik keju yang tidak biasa ini.
Keju camembert adalah keju yang dimatangkan permukaan, keju matang permukaan lainnya termasuk jenis keju yang sejenis seperti keju brie, cambozola, dan sejumlah keju kambing. Keju matang tersebut secara internal sebagai hasil dari sejumlah proses yang melibatkan susu dan enzim mikroba. Namun, keju yang dimatangkan permukaan, seperti namanya, matang dari luar ke dalam, dengan kulit luar yang keras dari keju sebenarnya terdiri dari lapisan jamur yang memfasilitasi proses ini.
Untuk keju camembert, setelah keju dibuat, biasanya disemprot dengan cetakan Penicillium camemberti dan / atau Geotrichum candidum. Pertumbuhan jamur inilah yang membuat keju tampak seperti belang. Jamur bekerja secara menakjubkan pada keju selama minimal tiga minggu, mematangkan keju dan mengembangkan rasanya.
Proses pematangan ini berlanjut saat keju berada dalam kemasannya, dan juga dapat membantu menjelaskan peningkatan kelembutan keju camembert seiring bertambahnya usia. Oleh karena itu tak heran, keju camembert akan semakin lembut jika disimpan lebih lama di kotak penyimpanannya.
Kandungan Susu Camembert Dan Artisan Camembert Cheese Supplier
Keju camembert yang terbuat dari susu sapi mengandung gula laktosa, yang diubah oleh bakteri di dalam keju menjadi asam laktat. Cetakan permukaan pada keju camembert dapat memecah asam laktat ini menjadi karbon dioksida dan air, yang mengurangi keasaman keju di sekitar permukaan. Ini menciptakan gradien konsentrasi, yang menyebabkan lebih banyak asam laktat bermigrasi melalui keju ke permukaan, di mana ia juga dipecah, dan siklus berlanjut.
Setelah beberapa saat, pH yang tidak sama di berbagai bagian keju mulai memengaruhi strukturnya. Saat asam laktat dipecah, pH di permukaan berubah dari sekitar 4,6 menjadi hingga 7,0. Perubahan pH ini memengaruhi kelarutan kalsium fosfat.
Kalsium fosfat ditemukan dalam susu sapi dan keju, di dalam keju itu membantu menyatukan kelompok protein kasein susu yang disebut misel. Kelarutan kalsium fosfat turun saat pH keju meningkat, sehingga mulai mengendap di dekat permukaan keju. Hal ini kemudian mengarah pada gradien konsentrasi dalam keju yang menarik lebih banyak kalsium fosfat dari bagian tengah keju. Ini merupakan faktor penting dalam melembutkan keju.
Bagaimana dengan aroma keju camembert yang cukup menyengat tersebut? Ini dikontribusikan oleh berbagai macam senyawa, banyak di antaranya diproduksi sebagai konsekuensi dari proses pematangan. Mereka termasuk kelezatan seperti asam isovalerat, yang secara terpisah beraroma cheesy, diacetyl (mentega), methanethiol (seperti kubis), metanol (kentang rebus), seperti jamur, dan asam butirat. Tentu saja, meskipun beberapa di antaranya terdengar sangat tidak menyenangkan jika terisolasi, mereka bersatu untuk berkontribusi pada aroma khas keju camembert.
Senyawa lain yang dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap aroma keju camembert adalah amonia. Ini dihasilkan oleh deaminasi asam amino pada permukaan keju. Jumlah amonia meningkat saat keju matang setelah waktu yang cukup lama, aromanya bisa menjadi sangat kuat, pada titik mana keju mungkin sudah melewati batas terbaiknya. Sungguh menarik fakta kimia di dalam keju camembert tersebut.
Cara Menyimpan Keju Dan Artisan Camembert Cheese Supplier
Keju memang sungguh lezat jika dinikmati sebagai pelengkap berbagai macam sajian menu makanan. Rasanya yang lezat, asin, gurih, dengan tekstur yang sangat lembut atau bahkan kadang agak keras akan membuat makanan menjadi lebih creamy dan menggugah selera. Selain dikombinasikan ke dalam makanan manis seperti kue nastar, lembutnya keju sangat cocok digunakan sebagai penambah rasa pada sajian gurihnya makanan terutama makanan Eropa. Misalnya steak, pasta, burger, hingga makanan tradisional seperti ayam geprek pun sering disajikan dengan lumuran keju yang melimpah di atasnya.
Tak mengherankan, bila keju menjadi salah satu kebutuhan dapur yang sering disimpan oleh para ibu rumah tangga di dalam tempat yang aman untuk keju. Meski begitu, masih banyak orang yang menyimpan keju secara sembarangan karena kurangnya pengetahuan sehingga keju rentan rusak dan tak layak lagi untuk dikonsumsi.
Namun Anda tidak perlu khawatir, agar keju tersebut lebih tahan lama, sebaiknya Anda perhatikan penjelasan di bawah ini untuk mencegah kualitas keju menjadi menurun baik secara rasa maupun kualitas.
Tips agar kualitas keju tetap terjaga sebagai berikut :
1. Membuang keju yang telah berjamur.
Apakah keju simpanan Anda muncul jamur di permukaannya? Jangan langsung membuangnya karena asalkan tidak tercium bau tengik pada keju, bagian keju lainnya yang belum terkena jamur masih aman untuk dikonsumsi. Anda cukup mengiris bagian yang berjamur dan bagian keju lainnya yang tidak terkena jamur masih bisa digunakan kembali. Perlu diingat ini hanya berlaku untuk keju keras.
Namun khusus untuk keju lunak seperti cream cheese, keju brie, ricotta, atau keju camembert, sebaiknya jangan digunakan lagi saat jamur tidak baik mulai muncul di permukaan keju. Hal ini karena keju lunak lebih rentan terkena jamur, bahkan hingga ke bagian dalam keju tersebut.
2. Membungkus keju menggunakan plastik.
Agar keju tersebut tidak mudah terkena jamur dan kotoran yang tidak diinginkan serta tidak terkontaminasi, seringkali Anda membungkus sisa keju dengan plastik hingga rapat. Padahal, cara tersebut tidak tepat. Meski akan membuat keju tersebut bebas dari kotoran, membungkus keju dengan plastik tak berpori akan menghambat pertumbuhan bakteri baik yang ada di dalam keju. Tak hanya itu, plastik akan menyebabkan keju sulit mengeluarkan aroma aslinya sehingga rasanya pun menjadi kurang enak saat dinikmati.
Untuk menghindari munculnya aroma kurang sedap, Anda bisa menggunakan kertas roti untuk membungkusnya. Selain itu, kertas roti dapat membantu tekstur keju tetap lembut serta kenyal meski disimpan dalam waktu yang cukup lama.
3. Mengolah keju yang dingin.
Setelah keju dikeluarkan dari lemari es, sebaiknya keju didiamkan di suhu ruang hingga teksturnya kembali empuk dan kenyal. Saat keju mencapai suhu yang lebih hangat di suhu ruang membuat keju lebih mudah dibentuk atau diparut, dan wangi alami dari keju akan lebih keluar. Sebaliknya, jika Anda langsung mengolah keju yang masih dingin akan membuat makanan menjadi kurang lezat. Hal ini karena tekstur keju yang keras membuat rasa alami keju tidak keluar secara maksimal saat diolah.
4. Terlalu lama menyimpan keju di dalam lemari es.
Banyak orang menganggap bahwa keju harus disimpan di dalam lemari es agar kesegarannya tetap terjaga. Padahal, menyimpan keju di tempat bersuhu rendah malah akan membuat keju tersebut mengeras. Suhu dingin akan memperlambat pematangan keju serta menghilangkan kelembapan keju sehingga lebih cepat kering. Bila ingin menyimpannya di dalam lemari es, masukkan keju tersebut ke dalam wadah kedap udara lalu simpan pada rak sayur yang tidak terlalu dingin atau Anda bisa mengatur susu lemari es ke suhu yang tidak terlalu dingin.
5. Memperlakukan semua jenis keju secara sama.
Meski terbuat dari bahan baku yang sama, yaitu susu segar baik dari sapi atau kambing, beberapa jenis keju membutuhkan penanganan yang berbeda agar lebih awet. Mulai dari suhu yang tepat hingga tempat yang tepat untuk menyimpan keju.
Keju yang mempunyai tekstur keras seperti edam atau cheedar dapat disimpan hingga berbulan-bulan lamanya dengan cara memasukkannya ke dalam wadah kedap udara sebelum disimpan di dalam lemari es. Sebaliknya, keju lunak yang memiliki kadar air tinggi umumnya berumur lebih pendek, yakni hanya dua hingga tiga minggu setelah dibuka. Cara menyimpan yang aman yaitu sebaiknya keju lunak dilapisi dengan alumunium foil atau kertas roti lalu masukkan ke dalam lemari es.
Itulah beberapa penjelasan untuk mencegah kualitas keju menjadi menurun dan cara menyimpan keju yang tepat termasuk keju lunak seperti keju camembert. Jangan lupa, penyimpanan yang tepat membuat keju Anda lebih tahan lama. Jika Anda sudah mengetahui cara menyimpan yang tepat agar keju tetap berkualitas, Anda bisa menghubungi artisan camembert cheese supplier yang terpercaya di kota Anda dan segera mengoleksi keju yang Anda sukai sehingga kebutuhan gizi Anda dan keluarga dapat terpenuhi.